Jamaah Haji Dihimbau untuk Tidak Bawa Barang Berlebih
Meski sering kali disepelekan, para jamaah terus dihimbau agar tidak membawa pulang barang berlebihan,maksimal 30 kg di tas bagasi. Selain itu juga diminta jangan berusaha menyembunyikan air Zamzam di dalam koper. Ini karena pasti akan ketahuan dalam pemeriksaan bagasi di bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Banyaknya barang milik jamaah harus ditinggal di bandara karena berlebihan. Selain itu juga kelebihan barang membuat kerepotan petugas penerbangan yang memeriksa isi tas jamaah. Kalau ada yang berlebih dan air zamzam yang ada di dalam tas mereka juga harus keluarkan. Akibatnya, proses ini juga menghambar rencana penerbangan karena ketika pesawat telah siap barang bawaan jamaah masih diperiksa.
Menyikapi soal banyaknya jamaah yang membawa barang berlebih ketika pulang, pihak Daker Makkah menyebarkan pamflet berisi himbauan agar jamaah memperhatikan banyaknya barang bawaan. Ini menjadi penting karena selama ini para jamaah terlihat tidak mempedulikannya.
Imbauan agar jangan menyimpang air zamzam di dalam tas misalnya sudah ada semenjak setahun silam. Saat itu pemerintah Arab Saudi sudah sangak ketat mengatur keluarnya air Zamzam meski itu dibawa oleh para jamaah haji. Nah, inilah yang masih kurang dihiraukan.
Pada sisi lain, kesulitan jamaah membawa pulang oleh-oleh selama berhaji, juga terkendala dengan ‘buruknya’ layanan pengiriman barang ke Indonesia melalui perusahaan angkutan.Janji mereka yang bisa mengirimkan barang sampai ke tanah air selama 20 hari sebelum masa puncak haji dan 30 hari setelah puncak haji banyak tak terbukti.
Di Makkah selama musim haji, memang tiba-tiba bermunculan banyak perusahaan paket pengiriman barang. Semua menjanjikan bisa mengirimkan barang dengan cepat dan aman. Tapi ini tampaknya hanya basa-basi mereka untuk menarik konsumen.
====== Haji,Umrah
Banyaknya barang milik jamaah harus ditinggal di bandara karena berlebihan. Selain itu juga kelebihan barang membuat kerepotan petugas penerbangan yang memeriksa isi tas jamaah. Kalau ada yang berlebih dan air zamzam yang ada di dalam tas mereka juga harus keluarkan. Akibatnya, proses ini juga menghambar rencana penerbangan karena ketika pesawat telah siap barang bawaan jamaah masih diperiksa.
Menyikapi soal banyaknya jamaah yang membawa barang berlebih ketika pulang, pihak Daker Makkah menyebarkan pamflet berisi himbauan agar jamaah memperhatikan banyaknya barang bawaan. Ini menjadi penting karena selama ini para jamaah terlihat tidak mempedulikannya.
Imbauan agar jangan menyimpang air zamzam di dalam tas misalnya sudah ada semenjak setahun silam. Saat itu pemerintah Arab Saudi sudah sangak ketat mengatur keluarnya air Zamzam meski itu dibawa oleh para jamaah haji. Nah, inilah yang masih kurang dihiraukan.
Pada sisi lain, kesulitan jamaah membawa pulang oleh-oleh selama berhaji, juga terkendala dengan ‘buruknya’ layanan pengiriman barang ke Indonesia melalui perusahaan angkutan.Janji mereka yang bisa mengirimkan barang sampai ke tanah air selama 20 hari sebelum masa puncak haji dan 30 hari setelah puncak haji banyak tak terbukti.
Di Makkah selama musim haji, memang tiba-tiba bermunculan banyak perusahaan paket pengiriman barang. Semua menjanjikan bisa mengirimkan barang dengan cepat dan aman. Tapi ini tampaknya hanya basa-basi mereka untuk menarik konsumen.
====== Haji,Umrah
0 komentar:
Posting Komentar