Tips Perjalanan Haji ONH Plus
Perjalanan
Bagi anda jemaah travel ONH plus, anda tidak perlu mampir dulu di asrama haji melainkan langsung berkumpul di airport Soekarno-Hatta Jakarta. Anda akan diminta berkumpul 4 jam sebelum take-off. Jadi siapkan mental anda untuk menunggu (ini belum apa-apa). Anda akan diminta untuk memakai seragam terutama jaket haji nasional (berwarna telor asin). Di airport dan di pesawat anda juga akan bertemu jemaah calon haji dari berbagai travel lainnya. Travel haji biasanya sudah mengurus bagasi terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari keberangkatan, sehingga anda akan berangkat dari airport hanya membawa tas jinjing atau ransel bagi yang mau (menurut penulis ransel lebih praktis). Jangan lupa siapkan pakaian ihram untuk nanti berganti pakaian ihram di atas pesawat.
Saat boarding ada baiknya anda masuk awal ke pesawat agar mendapat posisi kabin yang enak untuk barang bawaan anda. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 10 jam dari Jakarta menuju airport King Abdul Aziz di Jeddah (ada juga yang mendarat di Madinah). Nikmatilah penerbangan anda.
Selama di atas pesawat, biasanya petugas pesawat akan memberi info tentang waktu salat melalui pengeras suara. Bagaimana salat di atas pesawat? Tergantung keyakinan anda, tetapi pada umumnya, anda bisa berwudhu menggunakan aqua (tidak harus sampai becek, cukup diusap merata), lalu salat sambil duduk. Tayamum tidak dianjurkan, mengingat air masih tersedia dan dalam keadaan tidak sakit.
Ihram
Sekitar 20 menit sebelum sampai di Jeddah petugas pesawat akan memberi pengumuman bahwa pesawat akan melintasi miqat (lokasi untuk berihram) bagi yang mendarat di Jeddah maka miqatnya adalah yalamlam. Petugas lalu mengumumkan bahwa menurut fatwa ulama MUI berihram tidak harus di pesawat melainkan boleh dilakukan di airport King Abdul Aziz. Tergantung keyakinan anda, namun penulis merasa lebih yakin untuk berihram di pesawat saat melintas miqat yang sebenarnya sesuai ajaran Rasulullah SAW. Selain itu, berihram di airport juga sama repotnya, malah lebih repot.
Bagi wanita, berihram cukup dengan mengenakan kaos kaki dan sarung tangan, serta jilbab yang panjang saja. Sedangkan bagi yang laki-laki harus mencopot seluruh pakaiannya (ya, seluruhnya!) dan berganti dengan dua helai kain ihram. Lakukan ini dengan cara berdiri, cari posisi nyaman di bagian belakang pesawat (mungkin ajak teman segrup untuk bantu). Pakai dulu kain ihram anda atas bawah, setelah yakin cukup nyaman, baru copot celana anda. Setelah berganti pakaian ihram, salat sunat ihram, lalu melafalkan niat umrah (bagi yang haji tamattu’) “labbaik Allaahumma umratan”. Setelah anda berihram, jangan lupa pakem-pakem yang harus anda taati dalam kondisi ihram serta teruslah bertalbiah.
Ujian Pertama: King Abdul Aziz, Jeddah
Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya kita tiba di Jeddah. Di sini anda akan menunggu lama sekali hingga akhirnya bisa keluar dari airport dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Siapkan paspor anda, karena akan dicek lagi, lagi dan lagi. Waktu menunggu di airport Jeddah rata-rata 4-5 jam. Hal ini disebabkan ramainya lalu lintas jemaah haji dari seluruh dunia yang masuk ke Jeddah. Saya yakin ini selalu begini sebab sesampainya di airport saya menelpon ayah saya yang sudah haji pada tahun 80an dan beliau mengatakan siap-siap menunggu minimal 4 jam. Juga, jangan kaget dengan sikap beberapa orang yang tidak mau antri dan main serobot, setiap tahun selalu saja ada jemaah yang masih begini. Bersabarlah, kesan yang umumnya tersirat adalah kekacauan administrasi dari pihak airport, dan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Setelah anda keluar, anda akan menunggu lagi di area tunggu jemaah haji, sampai akhirnya naik ke bis dan menuju penginapan.
Umrah: Perjumpaan pertama dengan Ka’bah
Sebelum memulai umrah untuk pertama kali, anda akan dibagi dalam grup kecil yang setiap grup akan dipimpin oleh seorang guide. Hafalkan guide anda dan teman satu grup anda. Melihat Masjid Al-Haram untuk pertama kali adalah pengalaman yang menegangkan. Padahal baru di luarnya saja. Melihat banyaknya orang di dalam satu tempat cukup mengintimidasi. Apalagi saat pertama masuk ke Masjid dan melihat Ka’bah secara langsung, luar biasa.
Bagi anda jemaah travel ONH plus, anda tidak perlu mampir dulu di asrama haji melainkan langsung berkumpul di airport Soekarno-Hatta Jakarta. Anda akan diminta berkumpul 4 jam sebelum take-off. Jadi siapkan mental anda untuk menunggu (ini belum apa-apa). Anda akan diminta untuk memakai seragam terutama jaket haji nasional (berwarna telor asin). Di airport dan di pesawat anda juga akan bertemu jemaah calon haji dari berbagai travel lainnya. Travel haji biasanya sudah mengurus bagasi terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari keberangkatan, sehingga anda akan berangkat dari airport hanya membawa tas jinjing atau ransel bagi yang mau (menurut penulis ransel lebih praktis). Jangan lupa siapkan pakaian ihram untuk nanti berganti pakaian ihram di atas pesawat.
Saat boarding ada baiknya anda masuk awal ke pesawat agar mendapat posisi kabin yang enak untuk barang bawaan anda. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 10 jam dari Jakarta menuju airport King Abdul Aziz di Jeddah (ada juga yang mendarat di Madinah). Nikmatilah penerbangan anda.
Selama di atas pesawat, biasanya petugas pesawat akan memberi info tentang waktu salat melalui pengeras suara. Bagaimana salat di atas pesawat? Tergantung keyakinan anda, tetapi pada umumnya, anda bisa berwudhu menggunakan aqua (tidak harus sampai becek, cukup diusap merata), lalu salat sambil duduk. Tayamum tidak dianjurkan, mengingat air masih tersedia dan dalam keadaan tidak sakit.
Ihram
Sekitar 20 menit sebelum sampai di Jeddah petugas pesawat akan memberi pengumuman bahwa pesawat akan melintasi miqat (lokasi untuk berihram) bagi yang mendarat di Jeddah maka miqatnya adalah yalamlam. Petugas lalu mengumumkan bahwa menurut fatwa ulama MUI berihram tidak harus di pesawat melainkan boleh dilakukan di airport King Abdul Aziz. Tergantung keyakinan anda, namun penulis merasa lebih yakin untuk berihram di pesawat saat melintas miqat yang sebenarnya sesuai ajaran Rasulullah SAW. Selain itu, berihram di airport juga sama repotnya, malah lebih repot.
Bagi wanita, berihram cukup dengan mengenakan kaos kaki dan sarung tangan, serta jilbab yang panjang saja. Sedangkan bagi yang laki-laki harus mencopot seluruh pakaiannya (ya, seluruhnya!) dan berganti dengan dua helai kain ihram. Lakukan ini dengan cara berdiri, cari posisi nyaman di bagian belakang pesawat (mungkin ajak teman segrup untuk bantu). Pakai dulu kain ihram anda atas bawah, setelah yakin cukup nyaman, baru copot celana anda. Setelah berganti pakaian ihram, salat sunat ihram, lalu melafalkan niat umrah (bagi yang haji tamattu’) “labbaik Allaahumma umratan”. Setelah anda berihram, jangan lupa pakem-pakem yang harus anda taati dalam kondisi ihram serta teruslah bertalbiah.
Ujian Pertama: King Abdul Aziz, Jeddah
Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya kita tiba di Jeddah. Di sini anda akan menunggu lama sekali hingga akhirnya bisa keluar dari airport dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Siapkan paspor anda, karena akan dicek lagi, lagi dan lagi. Waktu menunggu di airport Jeddah rata-rata 4-5 jam. Hal ini disebabkan ramainya lalu lintas jemaah haji dari seluruh dunia yang masuk ke Jeddah. Saya yakin ini selalu begini sebab sesampainya di airport saya menelpon ayah saya yang sudah haji pada tahun 80an dan beliau mengatakan siap-siap menunggu minimal 4 jam. Juga, jangan kaget dengan sikap beberapa orang yang tidak mau antri dan main serobot, setiap tahun selalu saja ada jemaah yang masih begini. Bersabarlah, kesan yang umumnya tersirat adalah kekacauan administrasi dari pihak airport, dan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Setelah anda keluar, anda akan menunggu lagi di area tunggu jemaah haji, sampai akhirnya naik ke bis dan menuju penginapan.
Umrah: Perjumpaan pertama dengan Ka’bah
Sebelum memulai umrah untuk pertama kali, anda akan dibagi dalam grup kecil yang setiap grup akan dipimpin oleh seorang guide. Hafalkan guide anda dan teman satu grup anda. Melihat Masjid Al-Haram untuk pertama kali adalah pengalaman yang menegangkan. Padahal baru di luarnya saja. Melihat banyaknya orang di dalam satu tempat cukup mengintimidasi. Apalagi saat pertama masuk ke Masjid dan melihat Ka’bah secara langsung, luar biasa.
- Sebaiknya bawa alas kaki anda masuk ke dalam Masjid. Masukkan ke dalam tas kecil lalu dikalungkan/dislempangkan.
- Jangan kaget bila saf laki-laki dan wanita sudah tercampur aduk, di depan dan belakang.
- Bagi wanita berilah tanda yang cukup jelas pada bagian belakang mukena anda karena semua wanita menggunakan mukena sehingga sulit untuk mengenali tanpa tanda.
- Untuk pelaksanaan umrah, biasanya melalui pintu manapun anda masuk, anda akan keluar di pintu Marwah, karena selesainya pelaksanaan sa’i yaitu tahallul (memotong rambut) adalah di pintu Marwah
- Perhatikan dan hafalkan pintu masuk anda, mudah saja caranya lihat anda masuk di sudut Ka’bah sebelah mana, apakah di rukun Yamani, apakah di pintu Ka’bah, dsb.
0 komentar:
Posting Komentar